Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman mengatakan pemerintah tidak akan melakukan dialog dengan oposisi bila aksi unjuk rasa anti-pemerintah belum dihentikan. "Tidak ada dialog selama demonstrasi terus berlangsung," kata Wapres Suleiman kepada wartawan pada Rabu (2/2/2011) malam (Kamis dini hari WIB).
Sehari sebelumnya, Suleiman yang ditunjuk sebagai wapres pada akhir pekan lalu, kepada wartawan mengatakan Presiden Hosni Mubarak telah memerintahkan dia untuk melakukan dialog dengan oposisi. Pihak oposisi sendiri terpecah menanggapi tawaran pemerintah tersebut. Ikhwanul Muslimin, kelompok oposisi utama di Mesir, menolak dialog dengan pemerintah dan terus mendesak Presiden Mubarak mengundurkan diri.
Adapun beberapa kalangan oposisi seperti Partai Al Wafd dan Partai Tagammu bersedia berdialog dengan menekankan pada pemilihan legislatif ulang.
Tokoh oposisi Mohamed ElBaradei disebut akan memimpin pihak oposisi untuk berdialog dengan pemerintah, namun beberapa kalangan oposisi tidak sependapat.
Presiden Mubarak telah memenuhi sebagian tuntutan oposisi untuk reformasi politik dan tidak lagi mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada September mendatang. "Saya akan melaksakan tugas-tugas kepresidenan dengan sebaik-baiknya dalam masa tugas saya beberapa bulan lagi," kata Mubarak yang disambut.
Atas desakan oposisi, Mubarak juga menunjuk Ahmed Moufik untuk membentuk pemerintahan baru. Mubarak menolak keras tuntutan mundur baginya dan tidak menerima tuntutan pemilihan baru anggota legislatif.
Ketua DPR Fathi Sourur telah memutuskan untuk membawa beberapa kasus caleg ke pengadilan untuk keabsahan jumlah suara yang dipersengketakan.
Bentrokan dahsyat antara demonstran pendukung pemerintah dan oposisi pada Selasa petang hingga larut malam menewaskan sedikitnya satu orang dan mencederai lebih dari 600 orang.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar