Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Sekretaris Satgas Denny Indrayana, saat mengunggah foto paspor palsu yang diduga milik Gayus Tambunan. Juga tidak ada pelanggaran kode etik.
"Pemuatan paspor 'aspal' di twitter, kami tegaskan itu perbuatan yang tidak dilarang undang-undang. Kami sudah pelajari itu," kata anggota Satgas, Mas Ahmad Santosa, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 13 Januari 2011.
Menurut pria yang biasa disapa Ota ini, pemuatan foto paspor atas nama Sony Laksono di akun twitter pribadi Denny Indrayana demi efektivitas dan mempercepat proses penegakan hukum. Apalagi, gambar itu diperoleh secara resmi dari Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar.
"Itu untuk mendiseminasikan informasi tentang pemalsuan paspor," ujar Ota yang didampingi Denny dan anggota Satgas lainnya, Yunus Husein.
Bagi Ota, pemuatan foto paspor palsu yang diduga milik Gayus itu juga mempertimbangkan efektivitas distribusi informasi ke publik. Apalagi saat ini sedang microblogging twitter sedang digandrungi masyarakat. "Menurut kami, tidak ada satupun kode etik, terlebih lagi hukum yang dilanggar Satgas oleh saudara Denny," ujar Ota.
Maka itu, Satgas meminta semua pihak menahan diri agar isu komunikasi Denny dan Milana tidak lagi diperluas. Ota berharap, dalam pengungkapan kasus Gayus Tambunan ini tidak menjadi hilang arah dan tidak fokus karena beralih ke isu lain.
Foto paspor mirip Gayus diunggah Denny Indrayana dalam akunnya pada Rabu 5 Januari 2011. Sehari sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menyatakan Gayus diduga pelesir ke Makau dan Kuala Lumpur dengan menggunakan paspor Sony Laksono.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar