Universitas Gadjah Mada membenarkan Imanda Amalia, adalah mahasiswa mereka sejak 2010. Imanda tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran.
"Imanda mahasiswa pascasarjana angkatan 2010 dan bukan relawan atau staf United Nations Relief and Works Agency” kata Suryo Baskoro, Humas Universitas Gadjah Mada kepada Tempo, Jumat 4 Februari 2011.
Suryo mengaku heran dengan pemberitaan media online yang menyebutkan Imanda tewas dalam kerusuhan di Kairo, Mesir. Jika memang benar kabar Imanda adalah mahasiswa UGM, maka Imanda saat ini berada di Yogyakarta dalam keadaan sehat wal afiat.
» Imanda mengontak saya melalui pesan pendek. Ia mengatakan, benar Imanda itu saya? Saya sehat wal afiat dan segar bugar”” kata Suryo menuturkan. » Imanda, juga menyebut dia ada di Yogyakarta”
Sepanjang hari kemarin, Kementerian Luar Negeri dibuat sibuk untuk mencari kebenaran soal Imanda Amalia. Namun informasi tak jua berbuah hasil.
Kabar Imanda tewas muncul ketika perempuan menulis di Blackberry-nya. "Kami terjebak dalam baku tembak.... Ambulans tertembak. Terkena lemparan batu. Belum bisa dievakuasi karena massa makin memanas .... Please, doakan Manda dan kawan-kawan,".
Pesan memilukan itu pertama kali dimunculkan oleh Pumy Kusuma, teman Imanda, lewat akun Facebook Science of Universe. Maka, setelah pesan itu beredar, kabar bahwa ia tewas di tengah baku tembak di Kairo tersebut menjalar cepat di Facebook, Twitter, milis, dan portal-portal berita di Indonesia.
Imanda, disebut-sebut sebagai perempuan asal Indonesia itu--tapi disebut-sebut telah menjadi warga negara Australia--menyerahkan hidupnya untuk mengurus pengungsi di Gaza. Lulusan Universitas Gadjah Mada ini anggota staf United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani pengungsi, sejak 7 Juli 2010.
Dokter muda ini--ayahnya warga Indonesia dan ibunya Australia--pergi meninggalkan satu anaknya demi pengungsi. Dia pernah menuliskan kerinduannya di milis. "Sayang, Bunda rindu padamu. Di sini anak-anak seusiamu tak seberuntung dirimu. Mereka hidup dalam rasa takut," kata perempuan yang pernah bertugas di Somalia itu.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kemarin menyatakan, tak ada warga negara Indonesia di Kairo atas nama Imanda Amalia. Pun juga tak ada WNI yang jadi korban meninggal di Kairo.
Marty juga mengaku berupaya melakukan verifikasi kepada kantor UNRWA di Amman Yordania dan Newyork, Amerika Serikat. Namun mereka menyebutkan tidak staf UNRWA atas nama Imanda.
Marty menegaskan, namun pemerintah akan terus berupaya mencari informasi yang pasti. Sehingga tidak terjadi simpang siur dimasyarakat. Hingga saat ini pemerintah belum mendapatkan aduan soal adanya keluarga di dalam negeri yang kehilangan anggota keluarganya, bernama Imanda Amalia.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar