Peredaran uang di Sulsel ditargetkan meningkat 15 hingga 20 persen pada 2011, kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Jumat.
Menurutnya, target tersebut menjadi salah satu alasan mengapa gubernur selalu meminta kepada setiap investor yang datang untuk memperlihatkan wujud nyata investasinya pada Maret 2011.
"Satu bulan pada Januari waktu untuk melakukan analisa dan asumsi, Februari memilih lahan dan menyelesaikan semua kemudian Maret jalan, nanti April terlalu jauh. Ini pikiran logis saja," katanya.
Pada 2010, gubernur Sulsel menyebutkan peredaran uang di Sulsel mencapai lebih dari Rp90 triliun.
Ia menambahkan, jajaran pemerintah harus dapat merencanakan dengan baik untuk membangun program
"Investor melakukan penjajakan, kita siapkan ruang dan tempat yang baik, pemerintah wajib fasilitasi itu. Tapi jangan sampai melampaui Maret. Harus ada implementasi lapangan wujud dari pembicaraan," jelasnya.
Hingga minggu ketiga Januari 2011, gubernur, telah menerima sekitar tiga calon investor yang menjajaki berbagai kemungkinan untuk menanamkan modalnya di Sulsel.
Mereka diantaranya, PT Buana Bayu Gemilang yang berminat membangun infrastruktur pipa gas dari Kabupaten Wajo ke Kota Makassar, kemudian PT Sinar Indonesia Merdeka yang tertarik membangun industri bio ethanol di Kabupaten Luwu dan terakhir Shrimp Guard Japan Co. Ltd untuk pengembangan produksi dan kualitas udang Sulsel.
Dalam setiap pertemuan dengan para calon investor tersebut gubernur selalu memberikan target agar mewujudkan investasinya pada Maret, 2011.
Selain untuk menggenjot percepatan pembangunan ekonomi, alasan pemprov memberikan target kepada investor karena seringkali pendekatan yang dilakukan calon investor berakhir pada upaya penjajakan.
Melihat perkembangan investasi yang sangat besar di Sulsel, pemprov juga mengupayakan untuk mencapai penambahan daya listrik hingga sekitar 200 megawatt tahun ini.
Untuk itu, pemprov akan mendorong beberapa rencana pembangunan pembangkit listrik untuk segera diselesaikan seperti di Kabupaten Barru.
"Kalau kita mau tumbuhkan lebih banyak industri, aktivitas pemerintahan dan pembangunan membutuhkan banyak energi listrik. Ini juga menjadi tumpuan konsentrasi pemerintah," katanya.
Tentu saja, lanjutnya, keinginan itu membutuhkan tambahan biaya. Namun, hal tersebut merupakan kebijakan teknis dan ia mengharapkan PLN dapat menjabarkannya.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar