Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, mulai dikerjakan, ditandai peletakan batu pertama "base camp" dan akses jalan di daerah tersebut.
"Pembangunan akses jalan dan base camp merupakan tahapan awal dari rangkaian panjang pengerjaan proyek, guna mendukung ketersediaan pasokan listrik bagi masyarakat," kata Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan di Batu Mamak, Kabupaten Asahan, Jumat.
PLTA Asahan 3 akan memiliki kapasitas terpasang 2 x 87 MW.
Menurut Dahlan, sebelumnya telah ditandatangani persetujuan kontrak dengan perusahaan Nippon Koei, Ltd untuk `engineering services` pembangunan proyek ini.
Nippon Koei, kata Dahlan, akan bekerja sama dengan konsultan dalam negeri, di antaranya PT Connusa Energindo, PT Kwarsa Hexagon, PT Arkonin Engineering Manggala Pratama, PT Tata Guna Patria.
"Untuk membiayai proyek ini, PLN telah mendapatkan jaminan pinjaman dari investor, sehingga diperlukan upaya percepatan untuk segera membangun PLTA tersebut," ujarnya.
Dikatakannya, proyek ini ditargetkan selesai dibangun dan mulai beroperasi tahun 2013 mendatang.
Karena tingginya tingkat pertumbuhan permintaan listrik di Sumatera Utara, maka kehadiran PLTA Asahan 3 akan sangat relevan sebagai solusi masalah kelistrikan di daerah ini.
"Dengan demikian, kebutuhan pasokan listrik pada masa mendatang dapat tercukupi dengan baik," katanya.
Dahlan menyebutkan, sistem kelistrikan Sumatera bagian Utara dipasok dari sejumlah pembangkit dengan daya mampu sekitar 1.517 MW dan beban puncak berkisar 1.365 MW.
Cadangan daya terbatas, tidak akan mampu mengejar tingkat pertumbuhan listrik, hingga diperlukan tambahan pembangkit baru.
"PLTA Asahan 3 akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi PLN melakukan efisiensi dengan menekan biaya pokok produksi, mengingat listrik yang dihasilkan biaya produksinya lebih rendah dibandingkan jenis pembangkit lainnya," ujar Dahlan.
0 komentar:
Posting Komentar