Reader.Blogspot.com's Fan Box

Iklan

Jumat, 17 Desember 2010

(BISNIS) Bank Dunia Teliti Ulang Pengajuan Pelebaran Jalan

 

Pelebaran Jalan Lintas Sumatra Rajabasa-Panjang yang dibiayai sepenuhnya oleh Bank Dunia dan menurut rencana akan dilaksanakan pada Desember 2010, tertunda karena pendonor melakukan kajian ulang atas penawaran dari kontraktor yang dianggap terlalu rendah. 


"Dana pembangunan yang diajukan kontraktor jauh lebih rendah dari penghitungan Bank Dunia sebesar Rp240 miliar, jadi pendonor memutuskan untuk melakukan peninjauan ulang atas penawaran tersebut," kata staf Humas Dinas Bina Marga Provinsi Lampung, M Zaini, Jumat.

Menurut dia, dana penawaran yang diajukan oleh kontraktor hanya sebesar Rp140 miliar dan pendonor memutuskan untuk menunda pencairan dan mempelajari ulang penawaran tersebut.

"Mungkin bagi mereka, apabila terlalu rendah tidak sesuai dengan kelas dan standar kualitas jalan yang ditetapkan pendonor, sehingga pencairan terpaksa ditunda," katanya.

Zaini juga belum bersedia menyebutkan nama kontraktor yang berhasil memenangkan tender pada November 2010 dengan alasan belum mendapat pemberitahuan tertulis.

"Saya belum dikirimkan tembusannya, tapi salah satunya kalau tidak salah adalah BUMN," katanya.

Perbaikan dan pembangunan kembali jalur tersebut direncanakan akan dilakukan pada Desember 2010.

Kepala Dinas Binamarga Provinsi Lampung menyatakan, perbaikan dan pelebaran jalur tersebut akan memakan dana sebesar Rp140 miliar, dari Rp240 miliar dana yang disediakan pemerintah pusat.

Dana tersebut digulirkan oleh Bank Dunia dan tender proyek tersebut sudah dilaksanakan pada November 2010.

Menurut rencana, jalan tersebut akan ditingkatkan kelasnya dan diperlebar hingga memiliki empat jalur dalam dua arah, serta masing-masing arah akan memiliki jalur cepat dan jalur lambat.

Pesatnya pertumbuhan penduduk Bandarlampung mengakibatkan warga banyak membangun permukiman dan tempat usaha di pinggiran jalur tersebut.

Akibatnya, jalan lintas yang puluhan tahun lalu masih di pinggiran kota, kini berada di pusat Kota Bandarlampung.

Lebar jalan negara dua arah itu kurang lebih enam meter, namun saat ini tiap hari dipadati kendaraan, termasuk truk sarat muatan, menuju Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, atau dari arah kedua pelabuhan menuju berbagai daerah di Sumatra.

Kepadatan tersebut menyebabkan kemacetan parah di empat titik pada jam-jam tertentu di jalur tersebut yaitu Tanjungseneng, Way Halim, Kalibalok, dan Sukarame.



Anda sedang membaca artikel tentang (BISNIS) Bank Dunia Teliti Ulang Pengajuan Pelebaran Jalan dan anda bisa menemukan artikel (BISNIS) Bank Dunia Teliti Ulang Pengajuan Pelebaran Jalan ini dengan url http://red-blogger-corporate.blogspot.com/2010/12/bisnis-bank-dunia-teliti-ulang.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel (BISNIS) Bank Dunia Teliti Ulang Pengajuan Pelebaran Jalan ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link (BISNIS) Bank Dunia Teliti Ulang Pengajuan Pelebaran Jalan sumbernya.

0 komentar:

Posting Komentar

Jumlah Pengunjung